Rabu, 15 Maret 2017

untuk SEBERAPA BERANI KITA MELANGKAH MENUJU GERBANG KEJAYAAN
Ketika pintu kejayaan itu membuka sedikit memperlihatkan kebesaran yang ada didalam sana. Terpukau kita atas keindahan, menghentikan langkah kita karena terantuk rasa kagum yang luar biasa. Sekilas kemudian kita terbelenggu rasa bimbang, kita lanjutkan kah langkah ini memasukinya ataukah berdiri mematung takut akan hukumnya semesta.
Karena siapapun yang berani melangkah melewati gapura penyekat harus suci jiwa dan raganya, bila memaksa diri tak berbekal suci kita akan terbakar ketika melangkah tepat ditengahnya.
Marilah sejenak berkaca pada jatidiri pribadi, apakah diri kita ini sudah cukup suci. Berani menyuarakan dan melakukan benar, berani menegur yang salah itu salah adanya. Memakan dan minum dari hasil pekerjaan yang halal, menjauhi semua keharaman yang meracuni jasad dan spiritual.
Menjalankan raga atas panutan adat, menjalankan jiwa atas panutan agama dalam kesucian dharma.
Ketika urusan Tuhan dapat disucikan milik sang mahluk pribadi dengan Tuhan nya, menjauhkan diri dari agama yang mendirikan panji-panji untuk kepentingan golongan dan duniawi semata.
Menata semesta raya dengan adat keluhuran budi pekerti yang lembut dan indah. Akan melebur semua nafsu kejahatan karena terperangkap dalam keindahan dan ketulusan sang mahluk terhadap alam semesta dan Tuhan penciptanya.
Hukum yang paling kuat adalah milik Tuhan yang absolut kekuatannya, baru kemudian hukum milik alam yang pasti kejadiannya.
Hukum yang diciptakan mahluk akan bercermin atas dua hukum itu sebagai wujud menata keseimbangan komunitasnya.
Ketika hukum sang mahluk dirubah hanya untuk kepentingan golongan tertentu, maka akan kehilangan keperkasaannya sebagai cermin hukum Tuhan dan semesta raya. Berubah jadi RACUN MEMATIKAN bagi semesta raya dan merobohkan tiang keadilan dan keseimbangan semesta. Mari kita beranikan diri melangkah menapaki gerbang kejayaan ini, karena waktu atas takdir hidupmu terus berdetak dan tak tertahan lagi …

Prinsip Dasar untuk Menuju Masa Depan yang lebih Baik(cuplikan pengalaman pribadi) Setiap orang yang waras, pasti memiliki keingian untuk bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Sebuah keinginan selalumengandung sebuah harapan. Dan harapan adalah sebuah kekuatan yang amat dahsyat. Harapan dapat menjadi tiang penyanggah ,sehingga orang mampu bertahan menghadapi berbagai kemelut hidup. Karena berharap, bahwa dimasa depan hidupnya akan lebih baik. Akan tetapi banyak orang lupa,bahwa untuk menjadikan sebuah harapan menjadi kenyataan, adajurang yang harus diseberangi. Ada jarak yang harus ditempuh . Dimana ada harapan,maka disana ada 2 kemungkinan : sukses atau gagal Baik karena ketidak tahuan ,ataupun karenahanya bekerja keras dengan otot,tanpa mengunakan akal budi, maka sebagian besar orang ,tidak berhasil menjadikan harapannya menjadi kenyataan. Semakin lama.maka harapan yang tadinya mengebu gebu ,mulai meluntur dan tanpa semangat . Pada akhirnya yang tersisa bukan lagi sebuah harapan,melainkan rasa putus asa. Langkah langkah yang harus ditempuh Memiliki harapan ataupun cita cita setinggi langit, bila tidak berusaha ,adalah ibarat orang berjalan ditempat. Ada prinsip prinsip yang harus mendasaricara berpikir ,agar bisa melangkah kejal an yang benar,untuk mewujudkan cita cita atau harapan kita. Pertama yang harus dipahami adalah bahwa sejauh apapun kita ingin menempuh perjalanan, selalu diawali dengan langkah pertama. Tanpa ini,maka kita tidak akan pernah sampai kemana pun. Kedua : ada cara berpikir yang keliru yang harus dihapus dari memory kita dan jangan pernah membiarkan cara berpikir yang keliru menuntun hidup kita. Misalnya: Sudah terlambat,usia saya sudah tidak muda lagi Saya masih terlalu muda untuk berpikir kearah sana Yang penting cukup makan ya sudah Tidak ada yang mendukung usaha saya Terlalu banyak halangan yang terjadi Sudah berkalikali saya gagal Saya bukan sarjana Saya bukan tipe mata duitan Saya berasal dari keluarga miskin Dan seterusnya Percayalah,semakin banyak kita mencari alasan,maka secara tanpa sadar sudah menciptakan penjara yang tidak kelihatan bagi diri kita sendiri. Mengubah Hidup harus diawali dengan Mengubah cara Berpikir Tidak ada kata terlambat untuk berubah,selama nyawa masih di badan. Tidak ada istilah terlalu tua untuk berubah dan juga tidak ada kata :’terlalu muda” untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.Ubahlah cara berpikir kita ,maka sikap mentalpun akan berubah. Perubahan sikap mental,secara sadar ataupun tidak ,akan mengubah prilaku dancara kita mengambil sebuah keputusan. 

Melangkah Menuju Kesuksesan

Menjadi remaja yang penuh kelebihan pasti sangat diidamkan oleh setiap anak muda. Baik kelebihan dari segi fisik maupun lainnya. Wajah yang cantik dan tampan, tubuh bak binaragawan, kecerdasan di atas rata-rata, memiliki banyak harta   karena berasal dari keluarga kaya, dan lain sebagainya.
Rosululah saw pernah menyatakan bahwa muslim yang kuat lebih dicintai oleh Allah daripada muslim yang lemah. Kekuatan adalah kelebihan. Sedangkan kelemahan adalah kekuarangan. Kelebihan yang dimiliki biasanya akan  menjadi kebanggaan bagi pemiliknya. Sebaliknya, kekurangan yang ada akan menumbuhkan sifat minder dalam diri seseorang.
Namun demikian, kelebihan adakalanya dapat menjadi musibah bila tidak diimbangi dengan ilmu dan upaya instropeksi diri. Sebaliknya, kekurangan dapat menjadi rahma dan jalan menuju ke surga-Nya bila diterima dengan sabar dan lapang dada. Oleh karena itu, perlu kamu yakini bahwa tidak ada satu pun manusia yang sempurna, istilah kerennya : no body is perfect.
Setiap orang pasti memiliki kelebihan. Namun, di sisi lain pasti juga mempunyai kekurangan, bagi kamu yang memiliki kelebihan, maka bersyukurlah, namun, bila ternyata kamu memiliki kekurangan, bersabarlah menerimanya.
Lantas, apa cukup sampai di situ? Tentu saja tidak! Masih banyak PR besar menanti di hadapanmu. Potensi terpendam dalam dirimu harus digali dan dikembangkan. Jadi, apapun kondisimu, seberapa pun tingkat kemampuanmu, yakinlah bahwa kamu pasti mampu dan bisa menjadi remaja yang super. Hancurkan belenggu rendah diri, raih prestasi, dan melesatlah di balik keterbatasan dan kekurangan itu.
KONSEP MENUJU SUKSES
Oleh beberapa ahli, sukses itu sendiri diartikan sebagai kepanjangan dari huruf-hurufnya. Sukses yang diambil dari kata bahasa Inggris, yakni Success, adalah kepanjangan dari :
  1. S-Select a dream, pilihlah sebuah mimpi.
  2. U-Use your dream to set a goal, menggunakan mimpi untuk membuat sasaran.
  3. C-Create a plan, membuat rencana.
  4. C-Consider resources, mempertimbangkan sumber daya.
  5. E-Enchance skills and abilities, memperkuat ketrampilan dan kemampuan.
  6. S-Spend time wisely, memakai waktu dengan bijak.
  7. S-Start ! Get organized and go, mulai dan laksanakan.
Berani Bermimpi
Mengapa harus takut bermimpi? Bermimpi tidak perlu membayar dan tanpa batas. Oleh karena itu, beranilah memimpikan sebuah kejayaan untuk diri sendiri dengan cara-cara yang positif. Jangan takut bermimpi meskipun terlihat mustahil dan aneh. Jika mimpi tersebut diniatkan untuk hal-hal yang maslahat, I Allah kegigihan dan ketekunan mewujudkan akan membuahkan hasil.
Berawal dari mimpi di wujudkan dengan tekad sehingga menjadi cita-cita, setelah memiliki cita-cita selanjutnya kita merancang menuju jalan menggapai cita-cita tersebut. Kita bekali diri kita iman, ilmu dan amal. Kita isi waktu dengan hal-hal yang menunjang cita-cita, dan terakhir berdo’a.

Rabu, 01 Maret 2017

Menjaga Kehormatan Wanita Muslimah

Wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut

  13832  259
Penyusun: Ummu Uwais dan Ummu Aiman
Muraja’ah: Ustadz Nur Kholis Kurdian, Lc.
Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rusak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku… engkaulah pengemban amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah rasul-Nya.
Wanita Berbeda Dengan Laki-Laki
Allah berfirman,
وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَ الإِنْسَ إِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Qs. Adz-Dzaariyat: 56)
Allah telah menciptakan manusia dalam jenis perempuan dan laki-laki dengan memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal, sebagian mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum mereka memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalah-masalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan kondisi masing-masing.
Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan, baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأنْثَى
“Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan.” (Qs. Ali Imran: 36)
Karena perbedaan ini, maka Allah mengkhususkan beberapa hukum syar’i bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada perempuan, laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian perempuan dalam hal warisan, dan lain-lain. Sebaliknya, Islam telah memuliakan wanita dengan memerintahkan wanita untuk tetap tinggal dalam rumahnya, serta merawat suami dan anak-anaknya.
Mujahid meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki?” Maka turunlah ayat yang artinya, “Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah…” (Qs. An-Nisaa’: 32)” (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
Saudariku, maka hendaklah kita mengimani apa yang Allah takdirka


Tangisan Nabi Kepada Ummatnya Yang Menjadi Penghuni Neraka

Suatu keistimewaan yang paling luar biasa didalam diri Rasulullah SAW adalah air mata beliau selalu saja mengalir hanya untuk memikirkan ummatnya semata. Beliau tidak pernah lepas dari kerisauan keadaan ummatnya.

Suatu ketika para sahabat mendapati Nabi SAW dalam keadaan yang tidak biasanya. Selama beberapa hari beliau tampak bersedih dan menyendiri saja di dalam rumah, tidak keluar kecuali saat shalat berjamaah, itupun beliau tidak bercakap-cakap dengan siapapun. Ketika shalat itu Nabi SAW sangat merendahkan diri kepada Allah dan menangis, seolah-olah ada beban begitu berat yang beliau rasakan. Setelah itu pulang dan menyendiri, lagi-lagi sambil menangis. Para sahabat jadi ikut bersedih tanpa tahu apa yang sedang mengganggu pikiran beliau.

Pada hari ketiga, Abu Bakar datang ke rumah Nabi SAW dan berkata, “Assalamu’alaikum yaa ahla baitir rakhmah, apakah saya bisa bertemu Rasulullah SAW??”

Tidak ada jawaban, Nabi SAW hanya diam sehingga (sahabat) pembantu beliau yang menjaga pintu juga tidak berani menjawab dan tidak membukakan pintu. Setelah tiga kali salam tidak ada jawaban, Abu Bakar berlalu pulang sambil menangis tersedu-sedu.

Tidak berapa lama datang Umar bin Khaththab dan berdiri di pintu rumah Nabi SAW. Ia berkata, “Assalamu’alaikum yaa ahla baitir rakhmah, apakah saya bisa bertemu Rasulullah SAW??”

Seperti yang terjadi pada Abu Bakar, tidak ada jawaban, sehingga Umar juga pulang dengan menangis tersedu-sedu.
Kemudian datanglah sahabat Salman al Farisi, ia juga berdiri di depan pintu mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum yaa ahla baitir rakhmah, apakah saya bisa bertemu junjunganku, Rasulullah SAW??”

Seperti pada Abu Bakar dan Umar, tidak ada jawaban sehingga Salman menangis sedih beberapa lamanya, bahkan hingga ia jatuh tanpa menyadarinya. Ia bangkit lagi dan berjalan menuju rumah Fathimah, Salman berkata, “Assalaamu’alaika, wahai putri Rasulullah!!”
Tampaknya sang suami, Ali bin Thalib sedang tidak ada di rumah sehingga Fathimah hanya menjawab salamnya tetapi tidak membukakan pintu. Karena itu Salman berkata lagi, “Wahai putri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah dalam beberapa hari ini sedang menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk kepentingan shalat, dan itupun beliau tidak berkata-kata sedikitpun. Beliau juga tidak mengijinkan siapa saja untuk masuk ke rumah beliau!!”

Mendengar pemberitahuan Salman ini, Fathimah segera mengenakan pakaian panjang dan pergi ke rumah Rasulullah SAW. Di depan pintu ia berkata, “Assalaamu’alaika ya Rasulullah, saya adalah Fathimah!!”
Saat itu Nabi SAW sedang sujud dan menangis. Beliau bangkit kemudian bersabda, “Ada apa Fathimah? Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuk Fathimah!!”

Pintu dibukakan dan Fathimah masuk, seketika itu ia menangis tersedu-sedu melihat keadaan Nabi SAW. Beliau tampak sangat lemah dan pucat pasi, wajahnya sembab karena terlalu sedih dan banyak menangis. Fathimah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa ayah??”
Nabi SAW bersabda, “Wahai Fathimah, tiga hari yang lalu Jibril datang dan menceritakan tentang neraka….!!”

Rasulullah SAW menceritakan bagaimana Malaikat Jibril menggambarkan keadaan Neraka, sehingga mereka berdua menangis penuh ketakutan, takut akan ‘makar’ Allah. Setelah tangisan mereka agak reda, Jibril menjelaskan lagi bahwa neraka itu mempunyai tujuh pintu, yang masing-masing pintu seluas jarak 70 tahun perjalanan. Pintu yang di bawah lebih panas 70 kali daripada pintu di atasnya.
Nabi SAW bertanya, “Siapakah penghuni pintu-pintu itu?”

Jibril menjelaskan bahwa pintu yang pertama dan yang terbawah sekaligus yang paling panas bernama Hawiyah. Penghuninya adalah kaum munafik, kaum dari Nabi Isa AS yang ingkar setelah diturunkannya hidangan dari langit untuk mereka, dan untuk Fir’aun dan para pengikutnya.

Pintu kedua yang di atasnya bernama Jahim, dihuni oleh orang-orang yang musyrik.
Pintu ke tiga adalah Saqar, dihuni oleh orang-orang Shabi’in.
Pintu ke empat bernama Ladha, dihuni oleh Iblis dan para pengikutnya termasuk kaum Majusi.
Pintu ke lima bernama Huthamah, dihuni oleh orang-orang Yahudi.
Pintu ke enam bernama Sa’ir, dihuni oleh orang-orang Nashrani….

Sampai di situ tiba-tiba Malaikat Jibril terdiam, sementara Nabi SAW menunggu penjelasan lebih lanjut. Merasa aneh dengan diamnya Jibril, Nabi SAW bersabda, “Mengapa engkau memberitahukan penghuni pintu neraka yang ke tujuh??”

Malaikat Jibril tampak segan untuk berbicara, tetapi pandangan mata Nabi SAW tampak ‘memaksa’ untuk mengetahuinya, sehingga Jibril berkata, “Pintu ke tujuh dihuni umat-umatmu yang melakukan dosa besar, dan tidak bertaubat hingga ia meninggal!!”

Mendengar perkataan Jibril yang terakhir, seketika wajah Nabi SAW pucat pasi dan beliau pingsan. Jibril meletakkan kepala beliau di pangkuannya. Setelah sadar, Nabi SAW bersabda, “Betapa besar cobaanku, betapa sedihnya hatiku, jadi ada umatku sebagai penghuni neraka?”
Jibril berkata, “Benar, umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar dan belum bertaubat!!”

Setelah menceritakan hal itu, Fathimah makin terhanyut dan tangisannya makin tersedu. Nabi SAW berkata, “Sejak saat itulah aku teramat sedih dan selalu menangis. Aku banyak bersujud dan merendahkan diri kepada Allah, agar siksa bagi umatku tersebut diringankan oleh Allah!!”
Fathimah berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah mereka itu masuk ke neraka?”

Nabi SAW bersabda, “Mereka digiring malaikat menuju neraka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka juga tidak disumbat. Mereka juga tidak dirantai atau dibelenggu sebagaimana penghuni neraka lainnya…”
Fathimah bertanya lagi, “Bagaimana keadaannya ketika mereka digiring ke neraka??”

Beliau bersabda, “Orang laki-laki ditarik pada jenggotnya, sedangkan yang perempuan ditarik pada rambut ubun-ubunnya…”
Beliau melanjutkan penjelasannya, bahwa ada di antara mereka yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya, mereka berkata, “Betapa sayangnya kemudaan dan ketampananku!!”

Sedangkan kaum wanita yang ditarik rambut ubun-ubunnya, mereka berkata, “Alangkah malunya aku!!”
Ketika malaikat yang menggiring ke neraka bertemu malaikat Malik, malaikat penjaga neraka, Malik berkata, “Siapakah mereka ini? Aku tidak pernah menemukan orang yang disiksa seperti keadaan mereka ini. Wajahnya tidak hitam, matanya tidak biru, mulutnya tidak disumbat, mereka juga tidak digiring dalam golongan syaitan yang dibelenggu atau diikat pada lehernya!!”
Malaikat yang menggiring itu berkata, “Demikianlah keadaannya kami diperintahkan membawa mereka kepadamu!!”
Malaikat Malik berkata, “Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian semua ini??”
Mereka menjawab bahwa mereka adalah ummat Nabi Muhammad yang Ahli Al qur’an berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji, berjihad, menunaikan zakat, menyantuni anak yatim, mandi saat jibanat dan shalat lima waktu, tetapi mereka mendapat siksaan Allah. Nauzu Billah



Akhirnya Fathimahpun makin sedih mendengar penjelasan Nabi SAW tersebut, dan menemani Nabi SAW munajat kepada Allah agar umat-umat beliau yang menempati pintu ke tujuh dari neraka itu mendapat keringanan siksaan, dan akhirnya dapat dibebaskan dari neraka.

Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas
Dream - Kala itu Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang tak biasa. Namun, Jibril terlihat berbeda. Raut wajah yang tak biasa.
Maka Rasulullah SAW bertanya:
" Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: " Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya" .
Lalu Rasullulah Saw bersabda:

" Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam" .
Jawabnya: " Ya. Ketika Allah menjadikan Jahanam, maka dinyalakan selama 1000 tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan 1000 tahun sehingga putih, kemudian 1000 tahun sehingga hitam, lalu menjadi hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.
Demi Allah, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar semua penduduk dunia karena panasnya. Demi Allah, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.
Demi Allah, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke 7.
Demi Allah, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur karena sangat panasnya. Jahannam itu sangat dalam, perhiasannya besi dan minumannya air panas bercampur nanah, dan pakaiannya adalah potongan-potongan api.
Api neraka itu ada 7 pintu, jarak antar pintu sejauh 70 tahun, dan tiap pintu panasnya 70 kali dari pintu yg lain" .
Dikatakan dalam Hadist Qudsi:
Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahariKu. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu: mempunyai 7 tingkat.
Setiap tingkat mempunyai 70.000 daerah. Setiap daerah mempunyai 70.000 kampung. Setiap kampung mempunyai 70.000 rumah. Setiap rumah mempunyai 70.000 bilik. Setiap bilik mempunyai 70.000 kotak. Setiap kotak mempunyai 70.000 batang pokok zaqqum.
Di bawah setiap pokok zaqqum mempunyai 70.000 ekor ular. Di dalam mulut setiap ular yang panjangnya 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat. Dan di bawah setiap pokok zaqqum terdapat 70.000 rantai. Setiap rantai diseret oleh 70.000 malaikat" .
" Api yang ada sekarang ini, yang digunakan bani Adam untuk membakar hanyalah 1/70 dari api neraka jahannam" (HR. Bukhari-Muslim). " Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka akan mendengar kegeraman dan suara nyalanya" . (QS. Al-Furqan: 11).
" Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah lantaran marah" . (QS. Al-Mulk: 7).
Air di jahannam adalah hamim (air panas yang menggelegak), anginnya adalah samum (angin yang amat panas), sedang naungannya adalah yahmum (naungan berupa potongan-potongan asap hitam yang sangat panas) (QS. Al-Waqi'ah: 41-44).
Rasulullah Saw meminta Jibril untuk menjelaskan satu per satu mengenai pintu-pintu neraka tersebut.
" Pintu pertama dinamakan Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir. Pintu ke 2 dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin; Pintu ke 3 dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum shobiin atau penyembah api; Pintu ke 4 dinamakan Ladha, diperuntukkan bagi iblis dan para pengikutnya; Pintu ke 5 dinamakan Huthomah (artinya: menghancurkan hingga berkeping-keping), diperuntukkan bagi kaum Yahudi; Pintu ke 6 dinamakan Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), diperuntukkan bagi kaum kafir.
Rasulullah bertanya: " Bagaimana dengan pintu ke 7?"
Sejenak malaikat Jibril seperti ragu untuk menyampaikan siapa yang akan menghuni pintu ketujuh. Akan tetapi Rasulullah Saw mendesaknya sehingga akhirnya Malaikat Jibril mengatakan, " Pintu ke 7 diperuntukkan bagi umatmu yang berdosa besar dan meninggal sebelum mereka mengucapkan kata taubat" .
Mendengar penjelasan yang mengagetkan itu, Rasulullah Saw pun langsung pingsan, Jibril lalu meletakkan kepala Rasulullah Saw di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar beliau bersabda: " Ya Jibril, sungguh besar kerisauan dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari umat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: " Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari umatmu."
Nabi Muhammad SAW lalu menangis, Jibril pun ikut menangis. Kemudian Nabi langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau pun menangis dengan tangisan yang sangat memilukan.
Kisah Penghuni Neraka Yang Berhasil Keluar Dari Neraka

Kisah Penghuni Neraka Yang Berhasil Keluar Dari Neraka

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Suatu kaum yang masuk ke dalam neraka Jahannam kemudian mereka dikeluarkan darinya, maka mereka pun masuk ke dalam surga. Mereka dikenal di surga dengan sebutan khusus untuk mereka. Mereka disebut dengan al-Jahanamiyun. (HR. Ibnu Abi ‘Ashim, dinilai sahih oleh al-Albani, lihat al-Ba’ts karya Ibnu Abi Dawud, hal. 51-52)

Dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi I bersabda: “Ada sekelompok kaum yang wajahnya terlihat kehitam-hitaman keluar dari neraka setelah di lahap api, kemudian mereka masuk surga, penghuni surga menjuluki mereka jahannamiyun (mantan penghuni jahannam)” ( HR Bukhari no. 6074 )

Dari Anas bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, beberapa orang dari manusia akan masuk ke dalam neraka karena dosa yang mereka perbuat, setelah itu Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga dengan karunia dan rahmat-Nya. Orang-orang itu disebut dengan Jahannamiyun ( HR. Ahmad no. 11913 )

Dari Imran bin Husain r.a, dari Nabi I, beliau bersabda: “Ada sekelompok kaum yang keluar darineraka karena syafaat Muhammad I, lantas mereka masuk surga dan mereka diberi julukan jahannamiyun (mantan penghuni neraka jahannam)” ( HR. Turmudzi no. 2525 )

kisahnya terlukis indah dalam kitab Tanbihul Ghafilin sebagaimana berikut


Ketika ummat Nabi yang durhaka itu digiring oleh Malaikat Malik, mereka selalu memanggil: “Wahai Muhammad” tetapi setelah melihat muka Malaikat Malik yang sangat menakutkan mereka lupa akan nama Rasulullah SAW karena hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: “Siapakah kamu?” Jawab mereka: “Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan.” Lalu Malaikat Malik berkata: “Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah SAW.” Maka ketika itu mereka menjerit: “Kami ummat Nabi Muhammad SAW” Maka Malaikat Malik bertanya: “Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari maksiat terhadap Allah SWT.”

Dan ketika berada ditepi neraka Jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: “Ya Malik, apakah diizinkan saya menangis ( Umat Nabi Muhammad SAW yang berdosa ).” Maka diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata: “Alangkah baiknya menangis ini andaikata terjadi didunia karena takut kepada Allah SWT, niscaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: “Lemparkan mereka kedalam neraka.” dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: “Laa illaha illallah.” maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: “Hai api, sambarlah mereka.” Jawab api: “Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut Laa illaha illallah.” Malaikat Malik berkata: “Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy.” maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata: “jangan membakar muka mereka karena mereka telah lama sujud kepada Allah SWT, juga jangan membakar hati mereka karena mereka telah haus pada bulan Ramadhan.” Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut: “Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan.”

Kemudian bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah SWT memanggil Jibril dan bertanya: “Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad SAW?” Jawab Jibril: “Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui.” Lalu diperintahkan: “Pergilah kau lihatkan keadaan mereka.” Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk diatas mimbar ditengah-tengah Jahannam.

Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata: “Ya Jibril, mengapakah kau datang kesini?” Jawab Jibril: “Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksiat dari ummat Rasulullah SAW?” Jawab Malaikat Malik: “Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman.”Jibril berkata: “Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka.” Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahwa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia, lalu mereka bertanya: “Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?” Jawab Malaikat Malik: “Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW” Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad SAW maka serentaklah mereka menjerit: “Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad SAW dan beritakan bahwa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya.”

Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah SWT lalu ditanya: “Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?” Jawab Jibril: “Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka.” Lalu Allah SWT bertanya lagi: “Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?” Jawab Jibril: “Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad SAW dan diberitakan kepadanya keadaan mereka.”

Maka Allah SWT menyuruh Jibril menyampaikan semua pesanan itu kepada Nabi Muhammad SAW yang tinggal dalam kemah dari permata yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: “Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang durhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahwa keadaan mereka sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka.”

Maka pergilah Nabi Muhammad SAW kebawah Arsy dan bersujud dan memuji Allah SWT dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW: “Angkatlah kepalamu dan mintalah niscaya akan diberikan, dan ajukan syafa’atmu pasti akan diterima.” Maka Nabi Muhammad SAW berkata: “Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa’atku.” Allah SWT berfirman: “Aku terima syafa’atmu terhadap mereka, maka pergilah keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah.”

Maka pergilah Nabi Muhammad SAW keneraka dan ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya: “Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?” Jawab Malaikat Malik: “Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka.” Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad SAW maka mereka menjerit serentak: “Ya Nabi Muhammad SAW, api neraka telah membakar kulit kami.”

Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun atau orang-orang Jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah SWT. Dari neraka kemudiannya mereka masuk ke syurga.

Semoga kisah ini dapat menambahkan kecintaan kita terhadap Junjungan Mulia Nabi Muhammad SAW. saat yang tepat untuk meningkatkan kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW, mengingat jasa-jasa Baginda, karena Baginda adalah nikmat terbesar bagi ummat ini, melalui jasanya ummat ini mendapatkan iman, Islam, dan lainnya. Bentuk rasa syukur terima kasih ini diantaranya dapat dengan memperbanyak ibadah, sholawat, sedekah, mempelajari sejarah, akhlaq, kehidupan Nabi dan lainnya. Kegiatan-kegiatan ibadah ini dirangkai para ulama menjadi Maulidurrasul sebagai sarana untuk meningkatkan kecintaan pada Nabi dan membalas cinta Nabi SAW kepada kita semua. Semoga upaya ini dapat melahirkan cinta yang sebenarnya, yang salah satu ciri cinta itu adalah ketika disebut nama Baginda akan terasa getarannya, bahkan dapat meneteskan airmata. Cinta kepada Nabi saw. pembeda keimanan di antara kaum beriman. 

Tak seorang pun di antara kamu beriman, sampai ia mencintaiku lebih dari ia mencintai anak-anaknya, orang tuanya, dan semua orang.”(HR. Bukhari dan Muslim)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An Nisa: 48)

“Tidak akan masuk neraka orang yang masih memiliki iman seberat biji sawi”
 (HR. Muslim 91)

“Barangsiapa mati dalam keadaan mengilmui bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, ia masuk surga” (HR. Muslim 26)

“Barangsiapa bersyahadat ‘Laailaaha Illallah’ dan ‘Muhammad Rasulullah’, Allah mengharamkan neraka baginya”
(HR. Al Bukhari 6938, Muslim 29)

Peringatan Keras Jangan Mentang - Mentang Situ Beragama Islam walaupun situ berbuat dosa dosa besar macam membunuh, zina, pemakan uang riba, mencuri / korupsi, Makan harta anak yatim dengan cara zhalim, minum khamar asal tidak syirik, musyrik dan murtad akan dikeluarkan dari neraka jadi melupakan kewajiban shalat, puasa dan haq - haq allah yang lainnya, ingat gan semakin banyak situ berbuat dosa semakin lama situ tinggal di neraka, apabila situ membawa dosa dosa besar sampai mati belum keadaan tobat maka situ akan tinggal dineraka dengan masa waktu KEKAL SEMENTARA YANG MEMILIKI BATAS AKHIR tidak seperti kekalnya orang2 kafir yang ABADI DINERAKAtapi ingatlah gan satu hari dineraka / diakhirat terasa 1000 tahun di dunia

Dan sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perkiraanmu”. [Surat al-Haj ayat 47]

Hidup kita di dunia ini tidak lama. Coba kita hitung rasio hari dunia dan akhirat,

1 hari akhirat = 1.000 tahun dunia menurut perkiraan kita

Satu tahun di dunia biasa 365 hari. Coba kita jabarkan. 1000 x 365 = 365.000 hari
Bermakna satu hari akhirat = 365.000 hari dunia

Coba kita andaikan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam. Berarti,setiap jam akhirat adalah – 1000 tahun / 24 = 41.7 tahun dunia.
Maka, janganlah sedetikpun kita berharap untuk disiksa di Neraka

Murka Allah tidak sampai di situ saja! Sabda Rasul bahwa “Tiap-tiap penghuni neraka mempunyai 70 KULIT, dari kulit yang satu ke kulit yang lain terdapat 7 LAPIS dari api neraka”. Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa “ketebalan kulitnya sejarak 3 hari perjalanan”. Artinya, begitu lebar dan banyak lapisan kulitnya menjadikan siksa semakin terasa mematikan. dan juga sabda Rasul bahwa ia hilang akal ( para penghuni neraka ) , tidak mati (mereka ingin mati tapi tidak bisa), tidak pula hidup.

Firman Allah dalam Q.S. Thaahaa: 74

Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. (QS. Thaha : 74)

Sangat pedih, murka Allah pun tidak sampai di situ saja. Setiap 70 KULIT itu luluh, akan diganti dengan 70 KULIT yang akan terus disiksa. “... Setiap kali kulit mereka hangus, KAMI GANTI kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka (benar-benar) merasakan AZAB ...” (Q.S. An-Nisaa’: 56). Itu namanya ‘siksa yang berlipat-lipat’.

Hanya ada teriakan, rintihan, jeritan, dan tangisan sangat keras. Dan setiap kali meminta diringankan azab karena terlalu pedihnya, justru semakin DITAMBAHKAN LAGI siksa dan azabnya. “Karena itu rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan MENAMBAH kepada kamu selain daripada azab.” (Q.S. An Naba: 30)

Banana Republic  adalah sebuah unit toko pakaian yang menjual pakaian mewah. Banana Republic dimiliki oleh Gap Incorporated, sebuah perusaha...